Resensi
Novel - Autumn In Paris
Judul
Novel : Autumn In Paris
Penulis
: Ilana Tan
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007
Tebal : 280 halaman
Harga :
Rp. 43.350,00
Tara
Dupont, tokoh utama cerita ini adalah blasteran Paris-Indonesia tetapi ia
menyukai Paris dan musim gugur. Tara Dupont juga tinggal di Paris hidup bersama
ayahnya dan bekerja sebagai seorang penyiar di stasiun radio yang cukup
terkenal. Ia juga mempunyai seorang kakak angkat berkebangsaan Perancis yang ia
pikir adalah cintanya.
Sampai
akhirnya ia bertemu dengan Tatsuya Fujisawa, seorang arsitek yang sedang
bekerja di Paris, teman dari kakak angkat Tara. Tatsuya adalah seorang lelaki
Jepang yang membenci musim gugur di Paris, namun pertemuannya dengan Tara
mengubah pendiriannya tentang musim gugur di Paris. Ia menyukai musim gugur di
Paris karena Tara.
Awalnya,
mereka bertemu secara tidak disengaja. Merekapun menjadi semakin dekat dan
cocok tanpa disangka-sangka. Masa-masa indah mereka lalui bersama,
berjalan-jalan ke tempat-tempat indah di Paris, melihat pemandangan kota Paris
yang romantis. Namun sayangnya, takdir kehidupan membuat mereka berada dalam
suatu dilema ternyata mereka adalah saudara, mereka memiliki ayah yang sama.
Di saat
mereka saling mencintai, ternyata ada saja yang menghalangi mereka.
Tatsuya harus menjauhkan diri dari Tara, walaupun ia merasa itu sangat sulit. Kenyataan yang pahit telah membuatnya bimbang. Sampai akhirnya Tara juga mengetahui kenyataan pahit tersebut... dan cinta mereka berada di dalam cobaan yang berat. Pada akhirnya Tatsuya Fujisawa kembali ke Jepang mengalami kecelakaan sehingga koma dan akhirnya meninggal.
Tatsuya harus menjauhkan diri dari Tara, walaupun ia merasa itu sangat sulit. Kenyataan yang pahit telah membuatnya bimbang. Sampai akhirnya Tara juga mengetahui kenyataan pahit tersebut... dan cinta mereka berada di dalam cobaan yang berat. Pada akhirnya Tatsuya Fujisawa kembali ke Jepang mengalami kecelakaan sehingga koma dan akhirnya meninggal.
Buku ini
merupakan salah satu buku yang patut untuk dibaca. Ceritanya memang menyedihkan
dan mengharukan, namun tidak cengeng. Romantisme juga terasa sekali di dalam
novel ini. Seperti saat Tatsuya menuliskan perasaan di dalam surat dan
mengirimkannya ke radio. Ilana Tan mengemas cerita ini dengan sangat menarik.
Jalan ceritanya pun tidak mudah ditebak. Banyak juga pengetahuan mengenai kota
Paris, yang mungkin akan berguna bagi kita. Juga ada banyak kata-kata dalam
bahasa Perancis yang dapat kita pelajari.
Ilana
juga melukiskan pemandangan kota Paris dengan kalimat yang indah, membuat kita
menjadi penasaran dengan kota Paris dan ikut membayangkannya. Intinya dari
cerita ini bahwa kisah cinta tidak akan selalu indah seperti yang kita
bayangkan, hal tak terduga pun dapat terjadi. Namun rasa cinta tidak akan
pernah habis sampai kapan pun dan kepada siapa pun.
Keunggulan
dari novel ini adalah berbeda dengan novel-novel pada umumnya yang berakhir
bahagia, di novel ini berakhir dengan kesedihan. Cerita dari novel ini sangat
menyentuh hati, bahkan sampai berlinang air mata. Buku ini pun menceritakan
bagaimana indahnya kota Paris saat musim gugur hingga pembaca terbawa suasana.
Sedangkan
kekurangan dari buku ini adalah akhir ceritanya sulit ditebak, tidak dapat
diduga sama sekali. Dan gaya bahasanya terlalu baku.
Buku ini
sudah cukup bagus menggambarkan isi ceritanya,romantis tapi tidak berlebihan. Memiliki
akhir cerita yang berbeda dari novel-novel yang ada pada umumnya.
Hariani Ismail
Nirwana
Permatasari
Sri Rahayu
Hapsari Astra
Dewi
M. Arasy
Sandy Pratama
Aksan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar