Bab V: Muamalah
Definisi Muamalah
Muamalah adalah bagian dari hukum islam yang mengatur tentang hubungan antar manusia.
Mumalah antara lain mengatur:
1) Jual Beli (Bai’)
a) Menukar sesuatu dengan sesuatu
b) Dalil naqli:
i) QS. 2:282, QS. 17:12, QS. 106:2,
ii) QS. 2:164, QS. 16:14, QS. 17:66,
iii) QS. 30:46, QS. 35:12, QS. 6:152,
iv) QS. 26:181-183, QS. 55:8-9, QS. 4:29
c) Rukun Jual Beli
i) Penjual
ii) Pembeli
iii) Barang yang akan diperjualbelikan
iv) Sighat (bahasa akad) Ijab dan Qabul
v) Kerelaan kedua belah pihak (Ridha)
d) Khiyar (hak pilih)
i) Penjual & pembeli masih berada di satu tempat dan belum berpisah.
ii) Selama jangka waktu tt yg disepakati kedua belah pihak
iii) Jika penjual menipu pembeli, maka pembeli berhak membatalkan.
iv) Jika penjual merahasiakan barang dagangan, maka pembeli berhak memilih
v) Ditemukan cacat pada barang setelah jual beli terjadi
vi) Jika penjual & pembeli tidak sepakat ttg harga suatu barang
e) Jenis Jual Beli yang Dilarang
i) Barangnya belum dimiliki/menjual sesuatu yang tidak ada pada si penjual.
ii) Menjual diatas jual beli sebagian yang lain
iii) Najasy (rekayasa penawaran)
iv) Barang haram dan najis
v) Gharar
vi) Dua jual beli dalam satu akad
vii) Urbun (mengambil uang muka secara kontan)
viii) Jual beli hutang dengan hutang
ix) Inah (menjual suatu barang, lalu membelinya lagi dengan harga lebih murah)
x) Talaqqi Rukban (mencegah pedagang desa masuk ke kota)
xi) Ihtikar (Monopolist rent seeking)
xii) Musharrah (menahan susu di ambing ternaknya, shg orang tertarik utk membeli)
xiii) Muzabanah dan muhaqalah (menjual kurma di pohon)
xiv) Jual beli pengecualian yang mana pengecualian itu tidak diketahui
2) Riba
a) Pengertian:
i) Menurut Bahasa : Az ziyadah (tambahan), An numuw (berkembang), Al Irtifa’ (meningkat), Al Uluw (membesar).
ii) Menurut Ulama : Riba adalah kelebihan harta dalam suatu muamalah dengan tidak ada imbalan/gantinya.
iii) Hukumnya haram
b) Dalil Naqli:
QS.2:275-279, QS. 3:130, QS. 4:161, QS. 55:39.
c) Macam-macam riba
i) Riba utang piutang
ii) Riba Qardh: Manfaat/tingkat kelebihan ttt yg disyaratkan thdp yg berhutang.
iii) Riba Jahiliyah: Utang dibayar > pokok hutang, krn peminjam tidak mampu membayar tepat waktu
iv) Riba jual beli
v) Riba An Nasiah: Timbul akibat utang piutang yg tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama resiko
vi) Riba Fadli: Pertukaran barang sejenis yg tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya.
3) Sharf (Jual Beli Uang)
a) Hukum : Boleh
b) Syarat : Kontan dlm satu majlis
c) Hukumnya:
i) Beratnya sama
ii) Perbedaan harga/berat boleh, asal dilakukan di satu tempat.
iii) Jika kedua belah pihak berpisah sebelum serah terima, maka sharf batal.
4) Salam
a) Definisi : Jual beli sesuatu dgn ciri2 tertentu yangg akan diserahkan pd waktu tertentu.
b) Hukum : Boleh
c) Syarat:
i) Pembayaran kontan
ii) Komoditinya hrs dgn sifat2 yg jelas.
iii) Waktu penyerahan barang hrs telah ditentukan & pd suatu waktu ttt.
iv) Penyerahan uang dilakukan di satu majlis.
5) Bagi Hasil
a) Muzara’ah (bagi hasil pertanian, benih dr pemilik lahan)
b) Mukhabarah (bagi hasil pertanian, benih dr penggarap)
c) Musaqat (mandat utk penyiraman dan perawatan)
d) Musyarakah
i) Musyarakah kepemilikan (misal, krn waris)
ii) Musyarakah aset
iii) Al Inan (porsi masing2 pihak berbeda)
iv) Mufawadah (porsi masing2 pihak sama)
v) Al Ma’al (bbrp org bersama membuat 1 proyek)
vi) Wujuh (kontrak bersama diantara org2 yg mempunyai prestise & keahlian dlm bisnis)
vii) Mudharabah
e) Mudharabah
i) Mudharabah Mutlaqah:
ii) Shahibul mal menyediakan 100% modal, jenis usaha terserah mudharib.
iii) Mudharabah Muqayyadah:
iv) Shahibul mal menyediakan 100% modal, jenis usaha ditentukan oleh shahibul mal.
6) Wadi’ah
a) Sesuatu yg dititipkan kepada orang yg menjaganya utk dikembalikan kpd pemiliknya pd saat diminta.
b) Ada dua jenis:
i) Wadi’ah Yad-Amanah : orang yg dititipi tidak boleh memanfaatkan sesuatu yg dititipkan padanya.
ii) Wadi’ah Yad-Dhamanah : orang yg dititipi boleh memanfaatkan barang titipan.
c) Dalil :QS.2:283, QS.4:58, QS.5:2.
7) Al Qardhu
a) Menyerahkan sesuatu kepada orang yg bisa memanfaatkannya, kemudian meminta pengembalian sebesar uang tsb.
b) Hukum : sunnah bagi muqridh (pemberi pinjaman/kreditur). (QS.57:11)
c) Syarat :
i) Besarnya harus diketahui dgn takaran, timbangan,atau jumlahnya.
ii) Sifat dan usianya harus diketahui jika dalam bentuk hewan.
iii) Pinjaman berasal dr orang yg layak dimintai pinjaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar