Iman menurut bahasa artinya percaya atau yakin terhadap sesuatu. Iman
menurut istilah adalah pengakuan di dalam hati, diucapkan dengan lisan
dan dikerjakan dengan anggota badan. Hal ini sesuai Hadist Nabi Muhammad
SAW yang berbunyi :
الايمان معرفة بالقلب و قول باللسا ن و عمل بالاركان (رواه الطبران)
Artinya : “Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota badan.”(HR Thabrani)
Dari penjelasan Hadits di atas dapat
disimpulkan bahwa iman kepada Allah SWT membutuhkan tiga unsur anggota
badan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, yaitu hati, lisan
dan anggota badan. Oleh karena itu, apabila ada seseorang yang mengaku
beriman kepada Allah SWT hanya dalam hati, lisan, hati dan lisan atau
anggota badan saja, maka orang tersebut belum bisa dikatakan orang yang
beriman.
Iman kepada Allah merupakan suatu keyakinan yang sangat mendasar.
Tanpa adanya iman kepada Allah SWT, seorang tidak akan beriman kepada
yang lain, seperti beriman kepada malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul
Allah dan hari kiamat.
Firman Allah SWT :
يَا اَيُّهَا الذِيْنَ امَنُوا امِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ
وَالكِتَابِ الذِى نَزَّلَ عَلى رَسُولِهِ وَالكِتَابِ الذِى اَنْزَلَ مِنْ
قَبْلُ وَمَنْ يَكفُرْ بَاللهِ وَمَلئِكَتِهِ وَكتبِهِ وَرُسُلِهِ
وَاليَوْمِ الاخِرِِ فقد ضَلَّ ضَلالا بَعِيْدًا ﴿النسأ»١٣٦﴾
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab Allah yang diturunkan kepada
Rasul-Nya, serta kitab Allah yang diturunkan sebelumnya, Barang siapa
yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya,Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian maka sesungguhnya
orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS.An Nisa : 136).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar