A. Asal-usul Ilmu Komunikasi
Cikal-bakal ilmu komunikasi itu sendiri sebenarnya
tampil pada zaman Yunani kuno (SM) yang digagas oleh Aristoteles. Dalam gagasan
tersebut ia menyebutkan bahwa di dalam komunikasi itu terdapat komunikator, pesan dan penerima.Kesimpulan dari gagasan itu
ialah jika komunikator menentukan gagasn atau pesan, kemudian diarahkan pada
khalayak pilihannya, melalui saluran atau media yang dimilikinya atau
dikuasainya maka akan keluar hasil yang diinginkan.
Dalam perkembangan selanjutnya, gagasan itu terus
dikembangkan kemudian melahirkan dua bentuk komunikasi yang masing-masing
berkembang di benua yang berbeda.Pertama ilmu publisistik di Jerman. Kedua ilmu
komunikasi massa di Amerika. Perpaduan dari kedua bentuk ini lah yang
meneteskan ilmu komunikasi yang kita kenal sekarang ini.Perpaduan ini tidak
lepas dari upaya-upaya Stappers melalui karya Gabner. Artinya, itu merupakan titik awal
tampaknya ilmu komunikasi.
Pada awalnya, publisistik memang terbentuk sebagai
sebuah disiplin ilmu yang dikembangkan untuk mengalami dan mengembalikan segala
tenaga yang memperngaruhi tindakan khalayak, tentu saja objeknya ialah
pernyataan umum yang aktual.Hanya saja objek itu terlalu terbatas karena memang
dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial, banyak sekali terjadi
pernyataan yang tidak ditujukan kepada khalayak, sehingga tidak bersifat umum
dan juga tidak aktual.Dari situlah publisistik harus bersedia menjadi bagian
dari ilmu komunikasi komunikasi yang lebih luas.
Sedangkan ilmu komunikasi massa ini berkembang dan
berubah menjadi ilmu komunikasi berada di bawah naungan jurnalistik. Hal ini
berkembang di Amerika sekitar tahun 1870 an yang ditandai dengan terbitnya
karya Isaiah Thomas yang berjudul History
of Printing in America. Kemudian baru menjadi disiplin ilmu pengetahuan
yang independen pada tahun 1930 an.
Tidak jauh urutannya dari publisistik, ilmu
komunikasi massa ini juga mempunyai keterbatasan objek yaitu hanya terfokus
pada suratkabar saja. Sedangkan tokoh-tokohnya menginginkan disiplin ilmu ini
tidak hanya sebatas itu, tetapi juga mencakup juga radio, televisi dan film
atau yang biasa disebut dengan media massa. Sejak itulah ia menjadi bagian dari
ilmu komunikasi. Jadi ilmu komunikasi itu sendiri terbentuk dari kedua disiplin
ilmu yang telah dijabarkan di atas dan yang tentunya objek kajiannya pun lebih
luas darinya.
Di indonesia itu sendiri, ilmu komunikasi baru
muncul dalam berbagai dikusi dan seminar pada awal tahun 1970 an. Baru pada
tahun 1982 ilmu komunikasi diputuskan oleh presiden melalui Keputusan Presiden
Nomor 107/82, sehingga nama ilmu komunikasi menjadi semakin mencuat sebagai
disiplin ilmu yang resmi di Indonesia.
B. Perkembangan Ilmu Komunikasi
Kalau berbicara tentang sejarah komunikasi, tentunya
jauh sebelum masehi (4000 SM) ia sudah berkembang bahkan awal lahirnya manusia
sudah lahir juga. Namun, berbeda dengan ilmu komunikasi.Ilmu komunikasi mulai
menjadi suatu gagasan yang menjadi dasar ilmu ini lahir sejak munculnya gagasan
bapak ilmuan dunia, Aristoteles (300 an SM).Dalam buku H. Rochajat Harun,
periode ini disebut dengan periode tradisi retorika.
Secara umum, pembagian periode ilmu komunikasi ini
bisa dirincikan menjadi empat bagian, yaitu periode tradisi retorika,
pertumbuhan, konsilidasi, dan teknologi komunikasi.
1. Periode Tradisi Retorika
Pada zaman ini –para ilmuan menyebutnya zaman kuno
atau zaman Yunani kuno- ilmu komunikasi dikenal dengan sebutan
retorika.Tentunya ilmu komunikasi pada saat itu masih sangat sederhana.Tokoh
utama yang mempunyai sumbangan besar dalam hal ini ialah Aristoteles, karena
dia lah orang pertama yang mengkaji dan mengorganisasinya.
Gagasan Aristoteles tentang retorika bahwasanya
terdiri tiga unsur.Di antaranya; Ehos (kredibilitas sumber), Panthos (hal yang
menyangkut emosi), Logos (hal yang menyangkut fakta). Pokok pikiran ini
kemudian dikembangkan oleh Cicero dan Quintilian, dalam lima aturan retorika unsur.
Yaitu, Inventio (urutan argumentasi), Dispesitio (pengaturan ide), Eloqitio
(gaya bahasa), Memoria (ingatan), Pronounciatio (cara penyampaian pesan).
Menurut mereka, unsur di atas juga menentukan
keberhasilan upaya persuasi yang dilakukan seseorang.Selain mereka, ada juga
tokoh retorika yang dikenal pada zaman itu, diantaranya ialah Corax, Socrates
dan Plato.
2. Pertumbuhan
Ilmu komunikasi ini berawal dari awal abad ke-19
sampai perang dunia ii yang ditandai dengan penemuan teknologi komunikasi seperti
telephon, radio, telegraph, tv dan lain-lain.
Secara umum, bidang-bidang ilmu komunikasi pada
periode ini diantaranya peranan komunikasi dalam kehidupan sosial, komunikasi
dan pendidikan, penelitian komunikasi komersial, dan lain-lain. Pada masa itu,
kajian bidan ilmu komunikasi dan kehidupan sosial mulai berkembang sejalan
dengan proses modernisasi yang terjadi. Bisa dikatan bahwa komunikasi mempunyai
peran dan kontribusi yang nyata terhadap perubahan sosial.
Di bidang pengkajian dan pendidikan misalnya
aspek-aspek yang diteliti mencakup penggunaan teknologi baru dalam pendidikan
formal, keterampilan komunikasi, strategi komunikasi, serta reading dan
listening. Sementara di bidang penelitian komunikasi komersial, dampak iklan
pada masyarakat serta aspek-aspek yang memnyangkut media mulai berkembang
sejalan dengan tumbuh kembang industri periklanan dan penyiaran.
3. Konsolidasi
Pariode setelah perang dunia ii ini disebut dengan
periode kinsolidasi.Karena pada masi itu konsolidasi dari pendekatan ilmu
komunikasi sebagai suatu ilmu pengetahuan sosial bersifat multidisiplier
(mencakup berbagai ilmu) mulai terjadi.Kristalisasi ilmu komunikasi ditandai
oleh dua hal.Perkembangannya mulai perang dunia ii sampai 1960 an.
Pertama, adanya adopsi perbedaharaan istilah-istilah
yang dipakai secara seragam. Kedua munculnya buku-buku dasar yang membahas
tentang pengertian dan pross komunikasi telah menjadi suatu pendekatakan yang
lintas disipliner dalam arti mencakup berbagai disiplin ilmu lainnya karena
didasari bahwa komunikasi merupakan suatu proses sosial yang kompleks.
Istilah mass communication (komunikasi massa) dan
communication research (penelitian komunikasi) mulai banyak dipergunakan.
Cakupan bidang studi komunikasi mulai deperjelas dan dibagi dalam empat bidang
aturan; komunikasi intrapribadi, antarpribadi, kelompok dan organisasi,
komunikasi makro sosial serta komunikasi massa.
4. Teknologi Komunikasi (1960-an sekarang )
Sejak tahun 1960-an perkembangan ilmu komunikasi
semakin kompleks dan mengarah pada spesialisasi: menurut Rogers (1986)
perkembangan studi komunikasi sebagai suatu disipilin telah memasuki periode
tinggal landas sejak tahun 1950.[6] Periode masa sekarang juga disebut
sebagai periode komunikasi dan informasi yang ditandai oleh beberapa faktor
antara lain:
- . Kemajuan teknologi computer, VCR,
TV kabel, dan alat-alat komunikasi jarak jauh lainnya,
- . Tumbuhnya industri media yang
tidak hanya bersifat nasional tapi juga regional dan global
- . Ketergantungan terhadap situasi
ekonomi dan politik global khususnya dalam kontekscenter periphery.
- . Semakin gencarnya kegiatan
pembangunan ekonomi di seluruh negara.
- . semakin luasnya proses
demokratisasi ekonomi dan politik.
3. Sekilas perkembangan pendidikan ilmu
komunikasi di Indonesia.
Di lingkungan fakultas
ilmu sosial dan ilmu politik, jurusan komunikasi sebenarnya merupakan jurusan
yang tergolong tertua.Sebutan ilmu komunikasi baru dikenal pada sekita tahun
1970 an, sementara sebelumnya lebih dikenal dengan sebutan jurusan publisistik
atau jurnalistik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar