Selasa, 15 Oktober 2013

Mashab Mashab Administrasi dan Manajemen


A.    Mazhab-mazhab Administrasi Negara
  1. Menurut C.L. Sharma ada enam mazhab teori administrasi negara, yakni: mazhab proses administrasi, empirik, perilaku manusia, sistem sosial, matematika, dan teori keputusan.
  2. Gerald Caiden mengemukakan delapan mazhab teori administrasi negara, yang terdiri dari: mazhab proses administrasi, empirik, perilaku manusia, analisis birokratik, sistem sosial, pembuatan keputusan, matematika, dan integrasi.
  3. Kedelapan mazhab teori administrasi negara seperti yang dikemukakan oleh Caiden, sebenarnya dapat dikelompokkan lagi dalam dua mazhab: mazhab reduksi proses administrasi dan mazhab sistem holistik administrasi. Tetapi pengelompokan ini juga tidak memuaskan, yang pada gilirannya melahirkan mazhab integrasi.
  4. Para pendukung mazhab integrasi (integrationis) bermaksud untuk mengintegrasikan semua teori administrasi negara. Ada dua strategi yang mereka tempuh. Pertama dengan melakukan konsolidasi teori-teori administrasi, dan kedua dengan meleburkan semua administrasi negara menjadi satu teori yang tertinggi.
B.     Mazhab Mazhab Manajemen
            Mazhab (bahasa Arabmadzhab) adalah istilah dari bahasa Arab, yang berarti jalan yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkrit maupun abstrak.
Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang dinamakan mazhab adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah.
Jadi, Mazhab manajemen artinya metode yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian untuk mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif (benar) dan efisien (tepat guna) untuk mencapai tujuan tertentu yang dijadikan sebagai pedoman yang jelas batasan dan bagiannya.
Menurut Prajudi Atmosudirdjo, seorang pakar administrasi/manajemen dan Ketua Lembaga Administrasi Negara (LAN) pertama, mazhab-mazhab manajemen itu adalah :
1.      Mazhab Manajemen Tradisional :
Menurut pengikut mazhab ini bahwa pengikat atau kedisiplinan manusia adalah tradisi. Karena itu sikap dan pandangan para anggota kepada pimpinan, tatacara kerjasama, tatacara memberi perintah, tatacara melapor, jam, dan tempat kerja, dsb. dibuat semacam tradisi tertentu disertai rasa kebanggaan.
2.      Mazhab Manajemen Kebiasaan
Menurut mazhab ini kebiasaan (customs, usage, habits, gewoonten) memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena memberikan rasa tenang dan percaya diri. Manajemen yang baik adalah yang customs and habits centered.
3.      Mazhab Manajemen Ilmiah
Menurut mazhab ini dalam suatu organisasi yang telah mencapai tingkat tertentu (situasi dan masalahnya) maka para manajernya harus bersikap ilmiah, jangan percaya atau mengalah pada kebaikan tradisi atau kebiasaan, mengira-ngira dan meraba-raba, dsb. Apa yang dihadapi harus segera diisolasi, dijadikan masalah khas, dikaji, dianalisis, dll. Sebelum diputuskan. Langkah-langkah pada metode ilmiah adalah:
a.       Identifikasi proposisi
Hal tersebut menetapkan sasaran dan mengarahkan seluruh penelitian kearah tujuan tertentu.
b.      Lakukanlah observasi pendahuluan tentang proposisi
Bersifat eksploratoris, menyediakan keterangan yang ada dan bahan latar belakang yang berguna.
c.       Kemukakanlah pemecahan tentatif terhadap proposisi
Hipotesa yang dikemukakan akan dibenarkan atau ditolak melalui eksperimen-eksperimen yang dikendalikan.
d.      Selidikilah proposisi secara cermat, dengan menggunakan pengetahuan yang berlaku dan    eksperimen eksperimen yang dikendalikan.
e.       Klisifikasilah data yang diperoleh
Mengklasifikasi banyak membantu kita dalam hal meneliti data.
f.       Nyatakanlah jawaban tentatif terhadap terhadap proposisi
Melalui penafsiran data yang diklasifikasi secara cermat. Untuk tujuan itu, orang menggunakan dua macam cara penguraian yaitu: penguraian secara induktif dan penguraian secara deduktif
g.       Sesuaikanlah dan kemukakanlah jawaban terhadap proposisi
Memastikan adanya validitas dan kelengkapan maka jawaban tentatif tersebut ”dicoba” dengan kondisi-kondisi yang ditetapkan dan kemudian hasil-hasilnya dicatat.
Azas manajemen ilmiah: pelaksanaan penelitian secara mendalam, eksperimen-eksperimen yang dikendalikan dan penafsiran data yang diperoleh secara hati-hati merupakan landasan yang dapat dipercaya bagi determinasi dan evaluasi fakta-fakta baru yang dipergunakan oleh para manager.
Azas analisa dan sintesa: memecah-mecah sebuah problem ke dalam komponen-komponennya dan sebaliknya mengkombinasikan aneka macam entitas yang sedang dipersoalkan sangat membantu dalam hal mengindentifikasi dan menentukan pentingnya relatif masing-masing faktor problem tersebut.
4.      Mazhab Manajemen Sistematis
Menurut mazhab ini dalam suatu organisasi yang telah mencapai tingkat tertentu (situasi dan masalahnya) maka para manajernya harus bersikap ilmiah, jangan percaya atau mengalah pada kebaikan tradisi atau kebiasaan, mengira-ngira dan meraba-raba, dsb. Apa yang dihadapi harus segera diisolasi, dijadikan masalah khas, dikaji, dianalisis, dll. Sebelum diputuskan. Langkah-langkahnya adalah :
Identifikasi dan rumuskan apa yang dihadapi;
a.       Kumpulkan data sementara dan bahan keterangan yang tersedia;
  1. Susun rencana dan ide pemecahan sementara;
  2. Adakan revisi atas rencana atau ide pemecahan masalah berdasarkan apa yang telah diperoleh selama eksperimen serta keterangan baru yang diperoleh;
  3. Susun lagi rencana atau ide yang bersifat semi final;
  4. Susun rencana atau ide pemecahan final untuk direkomendasikan atau diputuskan.
Cocok untuk pekerjaan teknis seperti proyek-proyek. Rencana dimasukkan secara integratif : Unsur unsur kegiatan teknis, kegiatan penganggaran, pembiayaan, dan penggunaan waktu. Gambar teknik, bestek, anggaran, serta syarat-syaratnya kemudian oleh pelaksana dibuatkan ”rencana skema menyeluruh.”
5.      Mazhab Manajemen Perilaku Manusia
            Disebut juga mazhab “The Human Behavior School.” Manurut mazhab ini manajemen adalah rangkaian proses dan jaringan perilaku (sikap, kelakuan, tingkah laku) manusia. Jadi, yang menentukan manajemen adalah sikap dan tingkah laku manajer dan para anggota organisasi bersangkutan, karena serasional-rasionalnya manajer, ia adalah tetap manusia dengan segala macam ciri dan sifat-sifatnya, bukan robot. Mazhab ini menarik manfaat dari ajaran-ajaran sosiologi dan psikologi sosial. Pionirnya adalah Elton Mayo.
6.      Mazhab Manajemen Sistem Sosial
Menurut mazhab ini manajemen adalah suatu sistem sosial, suatu kelompok orang-orang di bawah pimpinan seorang manajer yang berhubungan dan bergaul berdasarkan nilai-nilai budaya yang berlaku di antara mereka daripada nilai-nilai rasional buatan manajer/pimpinan. Organisasi dan manajemen adalah unit-unit sosial atau “masyarakat kecil.” Tetapi kebersamaannya hanya selama ada di lingkungan organisasi, dan setelah itu mereka berada di lingkungan masyarakat yang lebih besar (social environment).
7.      Mazhab Manajemen Desisional
Menurut mazhab ini manajemen adalah hasil, akibat, atau lanjutan daripada keputusam-keputusan yang diambil. Tugas kewajiban manajer adalah mengambil keputusan (desisi) mengenai apa yang harus dicapai, dan bagaimana cara mencapainya.
8.      Mazhab Manajemen Legalistis
 Menurut mazhab ini manajemen adalah adanya pengembangan peraturan- peraturan yang sesuai dengan apa yang hendak dicapai serta tatacara formal yang harus ditempuh.
9.      Mazhab Manajemen Prosessual
Menurut mazhab ini manajemen berpangkal tolak pada tugas manajer (the manager’s job and work) yang harus ditunaikan melalui suatu rangkaian kegiatan fungsional dasar tertentu. Tiga macam proses yang berjalan sekaligus adalah : Proses sosial, proses fungsional, dan proses teknis.
10.  Mazhab Manajemen Kuantitatif
Menurut mazhab ini manajemen adalah kesatuan yang terbangun secara logis, sehingga kegiatan-kegiatannya dapat dinyatakan dengan simbol-simbol matematis. Data dan informasi dibuat angka-angka karena semuanya dapat diukur (measurable). Mazhab ini bekerja atas dasar : Optimasi input-output dan penggunaan model-model matematik.
Ciri – ciri mazhab ini, adalah :
a) Mengoptimalkan hasil ( Output ) dari masukan ( input ).
b) Menggunakan model – model matematis.
Mengoptimalkan hasil di maksud memperbesar perbandingan antara output dan input.
Misalnya : efisiensi, efektivitas, pdroduktivitas, penjualan, dan lain – lainnya.
11.  Mazhab Manajemen Sistema
Menurut mazhab ini manajemen adalah suatu sistem (systems) yang terdiri atas sub sistem-sub sistem, dan sub sistem terdiri atas subsub sistem-subsub sistem, dst. yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri tetapi satu sama lain berhubungan dan saling ketergantungan (interdependensi) yang membuat kesatuan terpadu. Jadi, manajemen tidak lagi bergerak antar manusia, melainkan antar sistem di mana manusia sebagai salah satu unsur dari sistem. Pendekatan system terinspirasi oleh biologi, misalnya tubuh manusia merupakan sistem yang sangat kompleks.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 15 Oktober 2013

Mashab Mashab Administrasi dan Manajemen


A.    Mazhab-mazhab Administrasi Negara
  1. Menurut C.L. Sharma ada enam mazhab teori administrasi negara, yakni: mazhab proses administrasi, empirik, perilaku manusia, sistem sosial, matematika, dan teori keputusan.
  2. Gerald Caiden mengemukakan delapan mazhab teori administrasi negara, yang terdiri dari: mazhab proses administrasi, empirik, perilaku manusia, analisis birokratik, sistem sosial, pembuatan keputusan, matematika, dan integrasi.
  3. Kedelapan mazhab teori administrasi negara seperti yang dikemukakan oleh Caiden, sebenarnya dapat dikelompokkan lagi dalam dua mazhab: mazhab reduksi proses administrasi dan mazhab sistem holistik administrasi. Tetapi pengelompokan ini juga tidak memuaskan, yang pada gilirannya melahirkan mazhab integrasi.
  4. Para pendukung mazhab integrasi (integrationis) bermaksud untuk mengintegrasikan semua teori administrasi negara. Ada dua strategi yang mereka tempuh. Pertama dengan melakukan konsolidasi teori-teori administrasi, dan kedua dengan meleburkan semua administrasi negara menjadi satu teori yang tertinggi.
B.     Mazhab Mazhab Manajemen
            Mazhab (bahasa Arabmadzhab) adalah istilah dari bahasa Arab, yang berarti jalan yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkrit maupun abstrak.
Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang dinamakan mazhab adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah.
Jadi, Mazhab manajemen artinya metode yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian untuk mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif (benar) dan efisien (tepat guna) untuk mencapai tujuan tertentu yang dijadikan sebagai pedoman yang jelas batasan dan bagiannya.
Menurut Prajudi Atmosudirdjo, seorang pakar administrasi/manajemen dan Ketua Lembaga Administrasi Negara (LAN) pertama, mazhab-mazhab manajemen itu adalah :
1.      Mazhab Manajemen Tradisional :
Menurut pengikut mazhab ini bahwa pengikat atau kedisiplinan manusia adalah tradisi. Karena itu sikap dan pandangan para anggota kepada pimpinan, tatacara kerjasama, tatacara memberi perintah, tatacara melapor, jam, dan tempat kerja, dsb. dibuat semacam tradisi tertentu disertai rasa kebanggaan.
2.      Mazhab Manajemen Kebiasaan
Menurut mazhab ini kebiasaan (customs, usage, habits, gewoonten) memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena memberikan rasa tenang dan percaya diri. Manajemen yang baik adalah yang customs and habits centered.
3.      Mazhab Manajemen Ilmiah
Menurut mazhab ini dalam suatu organisasi yang telah mencapai tingkat tertentu (situasi dan masalahnya) maka para manajernya harus bersikap ilmiah, jangan percaya atau mengalah pada kebaikan tradisi atau kebiasaan, mengira-ngira dan meraba-raba, dsb. Apa yang dihadapi harus segera diisolasi, dijadikan masalah khas, dikaji, dianalisis, dll. Sebelum diputuskan. Langkah-langkah pada metode ilmiah adalah:
a.       Identifikasi proposisi
Hal tersebut menetapkan sasaran dan mengarahkan seluruh penelitian kearah tujuan tertentu.
b.      Lakukanlah observasi pendahuluan tentang proposisi
Bersifat eksploratoris, menyediakan keterangan yang ada dan bahan latar belakang yang berguna.
c.       Kemukakanlah pemecahan tentatif terhadap proposisi
Hipotesa yang dikemukakan akan dibenarkan atau ditolak melalui eksperimen-eksperimen yang dikendalikan.
d.      Selidikilah proposisi secara cermat, dengan menggunakan pengetahuan yang berlaku dan    eksperimen eksperimen yang dikendalikan.
e.       Klisifikasilah data yang diperoleh
Mengklasifikasi banyak membantu kita dalam hal meneliti data.
f.       Nyatakanlah jawaban tentatif terhadap terhadap proposisi
Melalui penafsiran data yang diklasifikasi secara cermat. Untuk tujuan itu, orang menggunakan dua macam cara penguraian yaitu: penguraian secara induktif dan penguraian secara deduktif
g.       Sesuaikanlah dan kemukakanlah jawaban terhadap proposisi
Memastikan adanya validitas dan kelengkapan maka jawaban tentatif tersebut ”dicoba” dengan kondisi-kondisi yang ditetapkan dan kemudian hasil-hasilnya dicatat.
Azas manajemen ilmiah: pelaksanaan penelitian secara mendalam, eksperimen-eksperimen yang dikendalikan dan penafsiran data yang diperoleh secara hati-hati merupakan landasan yang dapat dipercaya bagi determinasi dan evaluasi fakta-fakta baru yang dipergunakan oleh para manager.
Azas analisa dan sintesa: memecah-mecah sebuah problem ke dalam komponen-komponennya dan sebaliknya mengkombinasikan aneka macam entitas yang sedang dipersoalkan sangat membantu dalam hal mengindentifikasi dan menentukan pentingnya relatif masing-masing faktor problem tersebut.
4.      Mazhab Manajemen Sistematis
Menurut mazhab ini dalam suatu organisasi yang telah mencapai tingkat tertentu (situasi dan masalahnya) maka para manajernya harus bersikap ilmiah, jangan percaya atau mengalah pada kebaikan tradisi atau kebiasaan, mengira-ngira dan meraba-raba, dsb. Apa yang dihadapi harus segera diisolasi, dijadikan masalah khas, dikaji, dianalisis, dll. Sebelum diputuskan. Langkah-langkahnya adalah :
Identifikasi dan rumuskan apa yang dihadapi;
a.       Kumpulkan data sementara dan bahan keterangan yang tersedia;
  1. Susun rencana dan ide pemecahan sementara;
  2. Adakan revisi atas rencana atau ide pemecahan masalah berdasarkan apa yang telah diperoleh selama eksperimen serta keterangan baru yang diperoleh;
  3. Susun lagi rencana atau ide yang bersifat semi final;
  4. Susun rencana atau ide pemecahan final untuk direkomendasikan atau diputuskan.
Cocok untuk pekerjaan teknis seperti proyek-proyek. Rencana dimasukkan secara integratif : Unsur unsur kegiatan teknis, kegiatan penganggaran, pembiayaan, dan penggunaan waktu. Gambar teknik, bestek, anggaran, serta syarat-syaratnya kemudian oleh pelaksana dibuatkan ”rencana skema menyeluruh.”
5.      Mazhab Manajemen Perilaku Manusia
            Disebut juga mazhab “The Human Behavior School.” Manurut mazhab ini manajemen adalah rangkaian proses dan jaringan perilaku (sikap, kelakuan, tingkah laku) manusia. Jadi, yang menentukan manajemen adalah sikap dan tingkah laku manajer dan para anggota organisasi bersangkutan, karena serasional-rasionalnya manajer, ia adalah tetap manusia dengan segala macam ciri dan sifat-sifatnya, bukan robot. Mazhab ini menarik manfaat dari ajaran-ajaran sosiologi dan psikologi sosial. Pionirnya adalah Elton Mayo.
6.      Mazhab Manajemen Sistem Sosial
Menurut mazhab ini manajemen adalah suatu sistem sosial, suatu kelompok orang-orang di bawah pimpinan seorang manajer yang berhubungan dan bergaul berdasarkan nilai-nilai budaya yang berlaku di antara mereka daripada nilai-nilai rasional buatan manajer/pimpinan. Organisasi dan manajemen adalah unit-unit sosial atau “masyarakat kecil.” Tetapi kebersamaannya hanya selama ada di lingkungan organisasi, dan setelah itu mereka berada di lingkungan masyarakat yang lebih besar (social environment).
7.      Mazhab Manajemen Desisional
Menurut mazhab ini manajemen adalah hasil, akibat, atau lanjutan daripada keputusam-keputusan yang diambil. Tugas kewajiban manajer adalah mengambil keputusan (desisi) mengenai apa yang harus dicapai, dan bagaimana cara mencapainya.
8.      Mazhab Manajemen Legalistis
 Menurut mazhab ini manajemen adalah adanya pengembangan peraturan- peraturan yang sesuai dengan apa yang hendak dicapai serta tatacara formal yang harus ditempuh.
9.      Mazhab Manajemen Prosessual
Menurut mazhab ini manajemen berpangkal tolak pada tugas manajer (the manager’s job and work) yang harus ditunaikan melalui suatu rangkaian kegiatan fungsional dasar tertentu. Tiga macam proses yang berjalan sekaligus adalah : Proses sosial, proses fungsional, dan proses teknis.
10.  Mazhab Manajemen Kuantitatif
Menurut mazhab ini manajemen adalah kesatuan yang terbangun secara logis, sehingga kegiatan-kegiatannya dapat dinyatakan dengan simbol-simbol matematis. Data dan informasi dibuat angka-angka karena semuanya dapat diukur (measurable). Mazhab ini bekerja atas dasar : Optimasi input-output dan penggunaan model-model matematik.
Ciri – ciri mazhab ini, adalah :
a) Mengoptimalkan hasil ( Output ) dari masukan ( input ).
b) Menggunakan model – model matematis.
Mengoptimalkan hasil di maksud memperbesar perbandingan antara output dan input.
Misalnya : efisiensi, efektivitas, pdroduktivitas, penjualan, dan lain – lainnya.
11.  Mazhab Manajemen Sistema
Menurut mazhab ini manajemen adalah suatu sistem (systems) yang terdiri atas sub sistem-sub sistem, dan sub sistem terdiri atas subsub sistem-subsub sistem, dst. yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri-sendiri tetapi satu sama lain berhubungan dan saling ketergantungan (interdependensi) yang membuat kesatuan terpadu. Jadi, manajemen tidak lagi bergerak antar manusia, melainkan antar sistem di mana manusia sebagai salah satu unsur dari sistem. Pendekatan system terinspirasi oleh biologi, misalnya tubuh manusia merupakan sistem yang sangat kompleks.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar