Sabtu, 31 Maret 2012

Tau Tau

Tau-Tau


 A.DESKRIPSI
    Saat ini anda pasti mudah menemui boneka kayu berbentuk manusia yang  dilengkapi replika baju di toko-toko cindera mata di Makassar hingga Toraja. Lepas dari fungsi awalnya sebagai salah satu perlengkapan penting tiap upacara pemakaman tradisional suku bangsa Toraja, boneka kayu yang dinamai Tau Tau itu banyak dijual sebagai suvenir. Karena biaya pembuatan yang murah dan caramembuatnya tidak sulit, harga sebuah souvenir Tau Tau hanya berkisar antara Rp15.000,00 hingga Rp30.000,00/buah.
    Tau Tau berasal dari kata Tau yang berarti manusia. Pengulangan kata Tau  mengandung makna menyerupai, jadi Tau Tau secara harafiah berarti orang-orangan. Dalam konteks upacara pemakaman budaya Toraja, Tau Tau bukan merepresentasikan raga si mati, tetapi roh si mati yang tidak ikut mati. Ini merupakan warisan kepercayaan asli bangsa Toraja, Aluk To Dolo yang memercayai adanya dunia lain setelah dunia ini. Tau Tau, yang tinggi aslinya bisa mencapai 1,5 meter, menyimbolkan kehidupan orang yang meninggal itu dalam mengarungi kehidupan berikutnya.
    Tau – tau di buat dari kayu nangka yang kuat dan di kenal awet dan tahan rayap, serta warna kayu nangka semakin lama semakin mirip dengan kulit manusia. Pada saat penebangannya di lakukan secara adat, maka keluarga dari orang yang meninggal harus memotong setidaknya sepuluh ekor Babi. Mata dari Tau – tau terbuat dari tulang dan tanduk kerbau. Tau – tau yang di buat dari kayu nangka melambangkan bahwa orang yang meninggal memiliki status yang paling tinggi, sedangkan jika yang meninggal berasal dari kelas menengah, maka Tau – tau yang di buat untuk orang tersebut harus terbuat dari kayu Randu atau orang Toraja biasa menyebutnya kayu kapok, dan apabila yang meninggal memiliki status sosial terendah maka Tau – tau yang di buat untuknya terbuat dari bilah – bilah bambu yang biasa disebut Tau – tau Lampa
      Sesuai dengan kepercayaan masyarakat Tana Toraja, terutama pemeluk kepercayaan Aluk Todolo yaitu seseorang yang telah meninggal dunia pada akhirnya akan menuju ke suatu tempat yang disebut Poyo (dunia arwah), tempat berkumpulnya semua roh. Namun tidak semua roh akan sampai di dunia arwah, kecuali yang menjalankan upacara adat sesuai dengan status sosialnya semasa hidup, dan Tau – tau yang di buat pada prosesi upacara adat tersebut harus menggunakan bahan sesuai dengan status sosial orang yang meninggal, apabila tidak, maka roh orang tersebut tidak sampai di dunia arwah atau dengan kata lain, rohnya akan tersesat. Oleh karena itu, budaya seperti kesempurnaan upacara adat dan penyediaan Tau – tau sangatlah penting dan harus di jalankan sesuai ketentuan dan pelaksanaanya di langsungkan sebaik mungkin, karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap roh setiap orang yang meninggal.

    Pada dasarnya fungsi Tau – tau adalah sebagai Repasan atau pelengkap upacara adat, namun terkadang juga di gunakan sebagai Cendramata berupa miniatur yang sangat di gemari oleh wisatawan yang berkunjung ke Tana Toraja, namun Tau – tau yang di gunakan sebagai miniatur bukan berasal dari kuburan yang terkadang sebagian orang mengatakan demikian, melainkan diperkecil ukurannya hingga hanya sebesar Wayang golek, yang sengaja di buat sebagai souvenir yang umumnya berbahan baku kayu Randu. Tau – tau ini dibuat tidak mirip dengan siapa – siapa atau tidak menggambarkan wajah seseorang yang telah meninggal, tujuannya sekedar untuk mengingatkan pembelinya akan keeksotisan TanaToraja dan keindahan ritual adatnya. Nilai budaya yang terkandung pada Tau –tau sangatlah kental dan tidak akan mungkin terhapus, selain itu terkandung pula nilai keagamaan.

 B. ANALISIS
   Pada dasarnya Tau-tau digunakan sebagai salah satu perlengkapan penting tiap upacara adat pemakaman suku bangsa Toraja. Tau-tau di buat dengan tujuan agar orang yang meninggal dapat sampai ke dunia arwah,dengan kata lain tidak tersesat ( menurut kepercayaan masyarakat Toraja ).
-      Nilai religi
Di lingkungan masyarakat Toraja tau-tau di anggap sebagai benda sakral yang menggambarkan/melambangkan si mati,sehingga tau-tau di buatkan tempat tersendiri dan di buatkan kerangkeng serta ada petugas yang menjaganya demi keamanan Tau-tau tersebut.
-      Nilai ekonomi
Selain fungsi utamanya sebagai benda penting dalam upacara pemakaman adat masyarakat Toraja, tau-tau juga di buat untuk di jadikan souvenir daerah Toraja,tentunya dengan bentuk yang di perkecil dan tidak mirip dengan siapa-siapa atau tidak menggambarkan wajah orang yang telah meninggal. Tujuannya sekedar untuk mengingatkan pembelinya akan keeksotikan Tana Toraja dan keindahan ritual adatnya. Harga sebuah souvenir Tau-tau hanya berkisar antara 15.000 hingga 30.000, hal itu di karnakan biaya pembuatannya yang murah dan cara membuatnya tidak sulit.
-      Nilai sosial
Tau-tau adalah budaya bangsa Toraja dari zaman dahulu dan merupakan gambaran seni bangsa Toraja itu sendiri, di samping sebagai wujud penghormatan mereka kepada si mati, maka dari itu upacara adat pemakan bangsa Toraja di lakukan sebaik mungkin.
-      Nilai artistik
Keunikan,keindahan tersendiri serta ketertarikan para wisatawan terhadap Tau-tau mengundang ide  untuk membuatnya dalam bentuk yang di perkecil dan menjadikannya sebagai souvenir daerah Toraja yang justru menambah keeksotikan Tana Toraja , di samping fungsi utamanya sebagai salah satu perlengkapan penting tiap upacara adat pemakaman suku bangsa Toraja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 31 Maret 2012

Tau Tau

Tau-Tau


 A.DESKRIPSI
    Saat ini anda pasti mudah menemui boneka kayu berbentuk manusia yang  dilengkapi replika baju di toko-toko cindera mata di Makassar hingga Toraja. Lepas dari fungsi awalnya sebagai salah satu perlengkapan penting tiap upacara pemakaman tradisional suku bangsa Toraja, boneka kayu yang dinamai Tau Tau itu banyak dijual sebagai suvenir. Karena biaya pembuatan yang murah dan caramembuatnya tidak sulit, harga sebuah souvenir Tau Tau hanya berkisar antara Rp15.000,00 hingga Rp30.000,00/buah.
    Tau Tau berasal dari kata Tau yang berarti manusia. Pengulangan kata Tau  mengandung makna menyerupai, jadi Tau Tau secara harafiah berarti orang-orangan. Dalam konteks upacara pemakaman budaya Toraja, Tau Tau bukan merepresentasikan raga si mati, tetapi roh si mati yang tidak ikut mati. Ini merupakan warisan kepercayaan asli bangsa Toraja, Aluk To Dolo yang memercayai adanya dunia lain setelah dunia ini. Tau Tau, yang tinggi aslinya bisa mencapai 1,5 meter, menyimbolkan kehidupan orang yang meninggal itu dalam mengarungi kehidupan berikutnya.
    Tau – tau di buat dari kayu nangka yang kuat dan di kenal awet dan tahan rayap, serta warna kayu nangka semakin lama semakin mirip dengan kulit manusia. Pada saat penebangannya di lakukan secara adat, maka keluarga dari orang yang meninggal harus memotong setidaknya sepuluh ekor Babi. Mata dari Tau – tau terbuat dari tulang dan tanduk kerbau. Tau – tau yang di buat dari kayu nangka melambangkan bahwa orang yang meninggal memiliki status yang paling tinggi, sedangkan jika yang meninggal berasal dari kelas menengah, maka Tau – tau yang di buat untuk orang tersebut harus terbuat dari kayu Randu atau orang Toraja biasa menyebutnya kayu kapok, dan apabila yang meninggal memiliki status sosial terendah maka Tau – tau yang di buat untuknya terbuat dari bilah – bilah bambu yang biasa disebut Tau – tau Lampa
      Sesuai dengan kepercayaan masyarakat Tana Toraja, terutama pemeluk kepercayaan Aluk Todolo yaitu seseorang yang telah meninggal dunia pada akhirnya akan menuju ke suatu tempat yang disebut Poyo (dunia arwah), tempat berkumpulnya semua roh. Namun tidak semua roh akan sampai di dunia arwah, kecuali yang menjalankan upacara adat sesuai dengan status sosialnya semasa hidup, dan Tau – tau yang di buat pada prosesi upacara adat tersebut harus menggunakan bahan sesuai dengan status sosial orang yang meninggal, apabila tidak, maka roh orang tersebut tidak sampai di dunia arwah atau dengan kata lain, rohnya akan tersesat. Oleh karena itu, budaya seperti kesempurnaan upacara adat dan penyediaan Tau – tau sangatlah penting dan harus di jalankan sesuai ketentuan dan pelaksanaanya di langsungkan sebaik mungkin, karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap roh setiap orang yang meninggal.

    Pada dasarnya fungsi Tau – tau adalah sebagai Repasan atau pelengkap upacara adat, namun terkadang juga di gunakan sebagai Cendramata berupa miniatur yang sangat di gemari oleh wisatawan yang berkunjung ke Tana Toraja, namun Tau – tau yang di gunakan sebagai miniatur bukan berasal dari kuburan yang terkadang sebagian orang mengatakan demikian, melainkan diperkecil ukurannya hingga hanya sebesar Wayang golek, yang sengaja di buat sebagai souvenir yang umumnya berbahan baku kayu Randu. Tau – tau ini dibuat tidak mirip dengan siapa – siapa atau tidak menggambarkan wajah seseorang yang telah meninggal, tujuannya sekedar untuk mengingatkan pembelinya akan keeksotisan TanaToraja dan keindahan ritual adatnya. Nilai budaya yang terkandung pada Tau –tau sangatlah kental dan tidak akan mungkin terhapus, selain itu terkandung pula nilai keagamaan.

 B. ANALISIS
   Pada dasarnya Tau-tau digunakan sebagai salah satu perlengkapan penting tiap upacara adat pemakaman suku bangsa Toraja. Tau-tau di buat dengan tujuan agar orang yang meninggal dapat sampai ke dunia arwah,dengan kata lain tidak tersesat ( menurut kepercayaan masyarakat Toraja ).
-      Nilai religi
Di lingkungan masyarakat Toraja tau-tau di anggap sebagai benda sakral yang menggambarkan/melambangkan si mati,sehingga tau-tau di buatkan tempat tersendiri dan di buatkan kerangkeng serta ada petugas yang menjaganya demi keamanan Tau-tau tersebut.
-      Nilai ekonomi
Selain fungsi utamanya sebagai benda penting dalam upacara pemakaman adat masyarakat Toraja, tau-tau juga di buat untuk di jadikan souvenir daerah Toraja,tentunya dengan bentuk yang di perkecil dan tidak mirip dengan siapa-siapa atau tidak menggambarkan wajah orang yang telah meninggal. Tujuannya sekedar untuk mengingatkan pembelinya akan keeksotikan Tana Toraja dan keindahan ritual adatnya. Harga sebuah souvenir Tau-tau hanya berkisar antara 15.000 hingga 30.000, hal itu di karnakan biaya pembuatannya yang murah dan cara membuatnya tidak sulit.
-      Nilai sosial
Tau-tau adalah budaya bangsa Toraja dari zaman dahulu dan merupakan gambaran seni bangsa Toraja itu sendiri, di samping sebagai wujud penghormatan mereka kepada si mati, maka dari itu upacara adat pemakan bangsa Toraja di lakukan sebaik mungkin.
-      Nilai artistik
Keunikan,keindahan tersendiri serta ketertarikan para wisatawan terhadap Tau-tau mengundang ide  untuk membuatnya dalam bentuk yang di perkecil dan menjadikannya sebagai souvenir daerah Toraja yang justru menambah keeksotikan Tana Toraja , di samping fungsi utamanya sebagai salah satu perlengkapan penting tiap upacara adat pemakaman suku bangsa Toraja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar