Sabtu, 31 Maret 2012

Makalah Akibat Tidak Berfungsinya Pengendalian Sosial

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadapan tuhan yang maha Esa, karena berkat Nya-lah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak menemukan kesulitan, hal tersebut disebabkan karena kurangnya ilmu pengetahuan dan kurang optimal dalam memanfaatkan sarana prasarana serta fasilitas yang ada. Namun berkat bimbingan dan bantuan guru saya bisa menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya walaupun banyak kekurangan dalam makalah ini.
Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada para guru dan teman-teman XA yang telah membantu dan memberikan petunjuk hingga selesainya makalah ini.
  Saya menyadari, sebagai siswa belum begitu tahu dan ahli dalam bidang penyusunan makalah ini,serta perlu belajar lebih banyak lagi. Penulis mengharapkan kritik dan sarannya demi sempurnanya makalah ini dan dapat bermanfaat bagi orang banyak.

                                                                                                             
                                                                                                          Belopa, Juni 2011






Akibat Tidak Berfungsinya Lembaga Pengendalian Sosial
Akibat Tidak Berfungsinya Lembaga Pengendalian Sosial di masyarakat antara lain :
·         Tidak adanya kepastian hukum
·         Kepentingan masyarakat sulit untuk dipenuhi
·         Sering terjadi konflik
·         Munculnya komersialisasi hukum, jabatan, dan kekuasaan.
·         Munculnya sindikat-sindikat kejahatan yang mempunyai kepentingan khusus

Macam-macam Kejahatan  atau akibat yang Timbul Karena tidak berfungsinya  Lembaga Pengendalian Sosial  di masyarakat
·         Kejahatan tanpa korban (crimes without victims), anatara lain meliputi perbuatan seperti berjudi, penyalahgunaan obat bius, bermabuk-mabukan dan hubungan sex tidak sah yang dilakukan secara sukarela oleh orang dewasa. Meskipun tidak membawa korban, perbuatan demikian digolongkan sebagai kejahatan karena dianggap sebagai perbuatan tercela oleh masyarakat. Walaupun demikian, ahli sosiologi tersebut mengatakan bahwa perbuatan tersebut kemungkinan membawa korban, misalnya pemabuk yang membawa cedera orang lain dan laki-laki atau pekerja sex sering menularkan penyakit kelamin bahkan AIDS.
·         Kejahatan terorganisasi (organized crime), yaitu komplotan berkesinambungan untuk memperoleh uang atau kekuaan dengan jalan menghindari hukum melalui rasa takut atau korupsi. Monopoli secara tidak sah atas jasa tertentu, pemutaran uang hasil kejahatan dalam bentuk saham, dan penyediaan barang dan jasa secara melanggar hukum.
·         Kejahatan terorganisasi transnasional (transnational organized crime), yaitu kejahatan terorganisasi yang melampaui batas negara yang dilakukan oleh organisasi-organisasi dengan jaringan global. Menurt dokumen kantor PBB untuk Pengendalian Zat dan Pencegahan dan Kejahatan (UNODCCP), kejahatan ini terdiri atas penyelundupan senjata dan mesiu, perdagangan obat terlarang dan bahan nuklir, penggunaan uang hasil ilegal, perdagangan perempuan di untuk tujuan pelacuran, dan penyelundupan pekerja asing ke suatu negara.
·         Kejahatan kerah putih (white colar crime), yaitu suatu konsep yang dilakukan oleh orang terpandang atau orang berstatus tinggi dalam rangka pekerjaanya. Misalnya, penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan dan penipuan.
·         Kejahatan atas nama organisasi formal (corporate crime), yaitu kejahatn yang dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Misalnya, kejahatan oleh perusahaan terhadap karyawan pabrik industri kimia karena tidak memberikan alat pelindungan yang memadai sehingga karyawan menghirup gas beracun yang menyebabkan kesehatan karyawan terganggu.


Upaya-Upaya Mengatasi Kekacauan Yang Timbul Di Masyarakat Akibat Tidak  Berfungsinya Lembaga Pengendalian  Sosial

Dengan tidak berfungsinya lembaga-lembaga pengendalian sosial, maka kehidupan masyarakat akan mengalami kekacauan karena sesungguhnya didalam masyarakat ada rantai sistem penciptaan ketertiban dalam masyarakat itu sendiri.
Oleh karena salah satu sistem tidak berfungsi (lembaga pengendalian sosial), maka akibatnya akan diterima langsung oleh masyarakat berupa kekacauan-kekacauan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dapat dilakukan terapi sosial sebagai berikut :
1.      Memperbaiki perangkat-perangkat umum, seperti  Undang-Undang Dasar, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, dan peraturan-peraturan pelaksana lainnya.
2.      Melakukan revitalisasi aparat penegak hukum mulai dari kepolisian, kejaksaan dan pengadilan. Yang dimaksud dengan revitalisasi yaitu bisa dilakukan dengan penggantian, pembinaan serta pengawasan-pengawasan yang lebih intensif terhadap semua bentuk kegiatan hukum.
3.      Melakukan usaha-usaha pembudayaan tertib sosial yang didalamnya terdapat kepatuhan terhadap norma kesusilaan, kesopanan, adat, norma agama dan norma hukum. Dengan demikian, tertib sosial didalam masyarakat kita berangsur-angsur akan membaik sesuai dengan harapan kita bersama.



Daftar Pustaka

Lingkaran

Lingkaran

               Definisi Lingkaran
Lingkaran adalah suatu garis lengkung yang kedua ujungnya dan semua titik yang terletak pada garis lengkung tersebut mempunyai jarak yang sama jauh terhadap suatu titik tertentu.


Titik PQRS terletak sama jauh terhadap titik O.
Titik O merupakan titik pusat lingkaran.
Panjang garis lengkung yang kedua ujungnya bertemu disebut keliling lingkaran.
Daerah yang terdapat di dalam lingkaran disebut luas lingkaran.

  - Titik P pada lingkaran ini merupakan pusat lingkaran
  - PA, PB, PC dan PD disebut jari-jari atau radius (r)
 - AB adalah garis tengah atau diameter (d) garis lurus yang menghubungkan 2 titik    pada lingkaran dan melalui pusat lingkaran (titik P)


Prisma

Prisma

                                     Definisi Prisma

Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang segi banyak ( segi n ) yang sejajar dan kongruen serta bidang-bidang tegak yang menghubungkan bidang segi banyaktersebut

Prisma diberi nama berdasarkan segi-n pada sisi atas atau sisi alas

Garis t disebut tinggi prisma.
     Unsur-unsur Prisma
Unsur- unsur yang dimiliki oleh suatu prisma :

1.  Titik sudut
2.  Rusuk.
3.  Bidang sisi.  

Ciri-ciri suatu prisma:
1.  Bidang atas dan bidang bawah berbentuk bangun datar
2.  Bidang atas dan bidang bawah sejajar serta kongruen
3.  Mempunyai bidang sisi tegak

     Luas Permukaan Prisma

Luas permukaan prisma = ( 2 x luas alas ) + ( keliling alas x tinggi )

               Volume Prisma
Volum Prisma  = luas alas x tinggi


Trapesium

Trapesium
*     Definisi Trapesium
Trapesium adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang dua diantaranya saling sejajar namun tidak sama panjang.
Trapesium termasuk jenis bangun datar segi empat.
Trapesium yang rusuk ketiganya tegak lurus terhadap rusuk-rusuk sejajar disebut trapesium siku-siku.

*     Jenis-jenis trapesium

Trapesium terdiri dari 3 jenis, yaitu:
*     Trapesium sembarang, yaitu trapesium yang keempat rusuknya tidak sama panjang. Trapesium ini tidak memiliki simetri lipat maupun simetri putar.
*      Trapesium sama kaki, yaitu trapesium yang mempunyai sepasang rusuk yang sama panjang, di samping mempunyai sepasang rusuk yang sejajar. Trapesium ini memiliki satu simetri lipat dan satu simetri putar.
*      Trapesium siku-siku, yaitu trapesium yang mana dua di antara keempat sudutnya merupakan sudut siku-siku. Rusuk-rusuk yang sejajar tegak lurus dengan tinggi trapesium ini.

*     Rumus trapesium

Keliling

                                            K = jumlahdarikeempatsisiyangada

Tau Tau

Tau-Tau


 A.DESKRIPSI
    Saat ini anda pasti mudah menemui boneka kayu berbentuk manusia yang  dilengkapi replika baju di toko-toko cindera mata di Makassar hingga Toraja. Lepas dari fungsi awalnya sebagai salah satu perlengkapan penting tiap upacara pemakaman tradisional suku bangsa Toraja, boneka kayu yang dinamai Tau Tau itu banyak dijual sebagai suvenir. Karena biaya pembuatan yang murah dan caramembuatnya tidak sulit, harga sebuah souvenir Tau Tau hanya berkisar antara Rp15.000,00 hingga Rp30.000,00/buah.
    Tau Tau berasal dari kata Tau yang berarti manusia. Pengulangan kata Tau  mengandung makna menyerupai, jadi Tau Tau secara harafiah berarti orang-orangan. Dalam konteks upacara pemakaman budaya Toraja, Tau Tau bukan merepresentasikan raga si mati, tetapi roh si mati yang tidak ikut mati. Ini merupakan warisan kepercayaan asli bangsa Toraja, Aluk To Dolo yang memercayai adanya dunia lain setelah dunia ini. Tau Tau, yang tinggi aslinya bisa mencapai 1,5 meter, menyimbolkan kehidupan orang yang meninggal itu dalam mengarungi kehidupan berikutnya.
    Tau – tau di buat dari kayu nangka yang kuat dan di kenal awet dan tahan rayap, serta warna kayu nangka semakin lama semakin mirip dengan kulit manusia. Pada saat penebangannya di lakukan secara adat, maka keluarga dari orang yang meninggal harus memotong setidaknya sepuluh ekor Babi. Mata dari Tau – tau terbuat dari tulang dan tanduk kerbau. Tau – tau yang di buat dari kayu nangka melambangkan bahwa orang yang meninggal memiliki status yang paling tinggi, sedangkan jika yang meninggal berasal dari kelas menengah, maka Tau – tau yang di buat untuk orang tersebut harus terbuat dari kayu Randu atau orang Toraja biasa menyebutnya kayu kapok, dan apabila yang meninggal memiliki status sosial terendah maka Tau – tau yang di buat untuknya terbuat dari bilah – bilah bambu yang biasa disebut Tau – tau Lampa
      Sesuai dengan kepercayaan masyarakat Tana Toraja, terutama pemeluk kepercayaan Aluk Todolo yaitu seseorang yang telah meninggal dunia pada akhirnya akan menuju ke suatu tempat yang disebut Poyo (dunia arwah), tempat berkumpulnya semua roh. Namun tidak semua roh akan sampai di dunia arwah, kecuali yang menjalankan upacara adat sesuai dengan status sosialnya semasa hidup, dan Tau – tau yang di buat pada prosesi upacara adat tersebut harus menggunakan bahan sesuai dengan status sosial orang yang meninggal, apabila tidak, maka roh orang tersebut tidak sampai di dunia arwah atau dengan kata lain, rohnya akan tersesat. Oleh karena itu, budaya seperti kesempurnaan upacara adat dan penyediaan Tau – tau sangatlah penting dan harus di jalankan sesuai ketentuan dan pelaksanaanya di langsungkan sebaik mungkin, karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap roh setiap orang yang meninggal.

    Pada dasarnya fungsi Tau – tau adalah sebagai Repasan atau pelengkap upacara adat, namun terkadang juga di gunakan sebagai Cendramata berupa miniatur yang sangat di gemari oleh wisatawan yang berkunjung ke Tana Toraja, namun Tau – tau yang di gunakan sebagai miniatur bukan berasal dari kuburan yang terkadang sebagian orang mengatakan demikian, melainkan diperkecil ukurannya hingga hanya sebesar Wayang golek, yang sengaja di buat sebagai souvenir yang umumnya berbahan baku kayu Randu. Tau – tau ini dibuat tidak mirip dengan siapa – siapa atau tidak menggambarkan wajah seseorang yang telah meninggal, tujuannya sekedar untuk mengingatkan pembelinya akan keeksotisan TanaToraja dan keindahan ritual adatnya. Nilai budaya yang terkandung pada Tau –tau sangatlah kental dan tidak akan mungkin terhapus, selain itu terkandung pula nilai keagamaan.

 B. ANALISIS
   Pada dasarnya Tau-tau digunakan sebagai salah satu perlengkapan penting tiap upacara adat pemakaman suku bangsa Toraja. Tau-tau di buat dengan tujuan agar orang yang meninggal dapat sampai ke dunia arwah,dengan kata lain tidak tersesat ( menurut kepercayaan masyarakat Toraja ).
-      Nilai religi
Di lingkungan masyarakat Toraja tau-tau di anggap sebagai benda sakral yang menggambarkan/melambangkan si mati,sehingga tau-tau di buatkan tempat tersendiri dan di buatkan kerangkeng serta ada petugas yang menjaganya demi keamanan Tau-tau tersebut.
-      Nilai ekonomi
Selain fungsi utamanya sebagai benda penting dalam upacara pemakaman adat masyarakat Toraja, tau-tau juga di buat untuk di jadikan souvenir daerah Toraja,tentunya dengan bentuk yang di perkecil dan tidak mirip dengan siapa-siapa atau tidak menggambarkan wajah orang yang telah meninggal. Tujuannya sekedar untuk mengingatkan pembelinya akan keeksotikan Tana Toraja dan keindahan ritual adatnya. Harga sebuah souvenir Tau-tau hanya berkisar antara 15.000 hingga 30.000, hal itu di karnakan biaya pembuatannya yang murah dan cara membuatnya tidak sulit.
-      Nilai sosial
Tau-tau adalah budaya bangsa Toraja dari zaman dahulu dan merupakan gambaran seni bangsa Toraja itu sendiri, di samping sebagai wujud penghormatan mereka kepada si mati, maka dari itu upacara adat pemakan bangsa Toraja di lakukan sebaik mungkin.
-      Nilai artistik
Keunikan,keindahan tersendiri serta ketertarikan para wisatawan terhadap Tau-tau mengundang ide  untuk membuatnya dalam bentuk yang di perkecil dan menjadikannya sebagai souvenir daerah Toraja yang justru menambah keeksotikan Tana Toraja , di samping fungsi utamanya sebagai salah satu perlengkapan penting tiap upacara adat pemakaman suku bangsa Toraja.

Kapal Phinisi


Kapal PINISHI

                        
 A.DESKRIPSI
    Pinisi adalah kapal layar tradisional khas asal Indonesia, yang berasal dari Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan. Kapal ini umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar, yaitu tiga di ujung depan, dua di depan, dan dua di belakang; umumnya digunakan untuk pengangkutan barang antar pulau. Pinisi adalah sebuah kapal layar yang menggunakan jenis layar sekunar dengan dua tiang dengan tujuh helai layar yang mempunyai makna bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mampu mengharungi tujuh samudera besar di dunia.
    PHINISI adalah juga jenis kapal kayu tradisional masyarakat Bugis-Makassar. Pembuatannya unik. Perahu-perahu dari tangan para ahli itu memiliki keseimbangan yang sempurna kendati diciptakan dengan mengandalkan naluri dan tanpa alat modern. Phinisi memang sarat dengan falsafah hidup tradisional suku Bugis-Makassar.
   Phinisi memiliki peran penting dalam sejarah masyarakat Nusantara. Kapal inilah yang digunakan para pelaut dulu kala untuk mengarung samudra menjelajah dunia. Kini, salah satu karya para ahli perahu di Bontobahari itu menjadi koleksi Museum Kota Paris.
   Di dunia internasional, perahu Phinisi baru dikenal sejak 1906 silam. Perahu itu adalah bentuk termodern dari kapal tradisional orang Bugis-Makassar yang telah mengalami proses evolusi panjang. Kapal itu dibuat sebagai perahu layar dengan dua tiang dan tujuh hingga delapan helai layar. Pada umumnya perahu ini berukuran kecil dengan daya muat antara 20 hingga 30 ton dan panjang antara 10 hingga 15 meter. Hampir keseluruhan pembuatan perahu dilakukan dengan teknik-teknik sederhana dan mengunakan tenaga mesin yang sangat minim.
   Sekarang Kita flashback ke awal sejarah adanya perahu phinisi
Di ujung selatan pulau Sulawesi, masyarakat setempat membangun sebuah tradisi bahari selama ratusan tahun. Cerita-cerita tentang keperkasaan para pelaut Bugis, Makassar, Mandar, dan Konjo telah menjadi buah bibir hingga ke pelosok negeri nun jauh di seberang lautan. Keindahan dan kekokohan perahunya dalam menghadapi keganasan ombak lautan, telah melahirkan cerita-cerita kepahlawanan yang mengagumkan.
   Tidak banyak orang yang tahu, kalau kapal phinisi itu adalah kapal dari kayu yang dirakit dan didesain di sebuah desa terpencil di Tanjung Bira Kecamatam Bira Kabupaten Bulukumba, atau sekitar 200 km arah utara Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
   Phinisi kini bukan lagi kapal barang tetapi sudah menjadi kapal wisata dan sekaligus menjadi rebutan sejumlah pengusaha di dunia yang bergerak bidang parawisata dan restoran laut.
 B.ANALISIS
   Phinisi merupakan kapal layar asli indonesia khas daerah sulawesi, yang memiliki banyak kegunaan di samping bentuknya yang terlihat indah.
 Nilai Artistik
    Unsur-unsur yang terkandung di dalam kapal pinisi terlihat begitu menyatu, sehingga menciptakan satu kesatuan yang indah. Mulai dari bentuk, warna tekstur dan cara pembuatannya sendiri telah menciptakan nilai artistik tinggi.
 Nilai Budaya
 
   Sebagai salah satu identitas Orang Bugis, Pinisi mencerminkan tentang budaya orang bugis yang tidak pernah usang di makan zaman.
 Nilai Ekonomi
   Oleh karna nilai artistik yang tinggi, serta waktu pembuatanya yang sangat lama, maka tak heran jika harga satu buah kapal Phinisi bisa mencapai miliaran rupiah bahkan sekarang Phinisi kini bukan lagi kapal barang tetapi sudah menjadi kapal wisata dan sekaligus menjadi rebutan sejumlah pengusaha di dunia yang bergerak bidang parawisata dan restoran laut.

Kain Sutra


Kain Sutra


A.  DESKRIPSI

   Produksi sarung sutera yang dalam bahasa Bugis-Makassarnya lipa sabbe, dipasok dari empat daerah masing-masing Majene, Polewali, Wajo dan Soppeng. Namun yang lebih terkenal baik dalam skala lokal maupun nasional, bahkan mancanegara adalah sarung sutera dari Kabupaten Wajo. Pasalnya, baik corak maupun kualitasnya memiliki keunggulan yang lebih dibanding produksi daerah lainnya.

Masyarakat Wajo yang terletak di pesisir Teluk Bone, telah mengembangkan tenun sutera secara turun-temurun. Tak mengherankan bila sutera menjadi slogan dan motivasi bagi masyarakat Wajo, yang berarti sejahtera, ulet, tenteram, ramah dan aman. Puncak kejayaan produksi sutera daerah ini dimulai sejak tahun 1970 hingga 1983.

ProsesPembuatan
 
   Proses pembuatan kain sutera alam sendiri, umumnya memakan waktu selama sebulan, mulai dari pemintalan benang sampai menjadi sarung atau produk tenun lainnya. Benang dari ulat sutera setelah dipintal, direndam dalam air mendidih selama 15 menit hingga warnanya putih bersih. Hal itu dimaksudkan agar bulu-bulu benang menjadi rapat, menghilangkan kotoran benang sekaligus membuka serat benang.

  Selanjutnya, benang itu dicelupkan ke cairan pewarna, sesuai warna yang diinginkan. Terkadang proses pencelupan harus dilakukan berulang-ulang dan mencampur-campur beberapa warna untuk mendapatkan hasil pewarnaan yang baik. Lalu benang yang sudah diwarnai itu, diangin-anginkan dan tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.
Proses tersebut tidak berhenti sampai di situ, karena masih ada proses lanjutan yakni memberi kanji agar benang menjadi licin dan tidak berbulu saat ditenun. Belum lagi harus memasukkan helai-helai benang pada alat serupa sisir. Pengaturan ini biasanya harus dilakukan sedemikian rupa sesuai corak dan warna kain yang diinginkan. Setelah itu proses menenun yang sebenar-benarnya barulah dimulai.

   Hasil tenun berupa sutera polos, biasanya dijual seharga Rp 45.000 hingga Rp 75.000 per meter. Sedangkan untuk yang bermotif, harganya lebih mahal. Untuk setelan, seperti setelan sarung, selendang dan baju, harganya mulai dari Rp 400.000 hingga jutaan. Sedang harga setelan jas, tentu lebih mahal lagi, karena biasanya benang untuk jas digandakan hingga empat kali.

   Selembar sarung sutera bisa memberikan keuntungan bersih antara Rp 20.000 hingga ratusan ribu rupiah. Dengan rata-rata proses penenunan yang dilakukan per orang selama tiga hari untuk menghasilkan selembar sarung sutera, maka dalam sebulan bisa menghasilkan sepuluh lembar sarung khas daerah ini.

   Dibanding dengan kain lainnya, kain sutera asli memiliki keunggulan tersendiri, karena bisa bertahan sampai puluhan tahun. Maka tidak salah, jika sarung sutera sering dijadikan cenderamata khas, khususnya bagi pejabat-pejabat di Sulsel saat menerima tamu penting baik dari dalam maupun luar negeri.
B.ANALISIS
   Kain sutera merupakan salah satu cerminan adat masyarakat sulawesi, yang sering di gunakan sebagai salah satu pelengkap acara,terutama dalam acara-acara adat masyarakat sulawesi.
   Nilai artistik
   Dalam adat masyarakat sulawesi, kain sutra termasuk salah satu faktor yang mendukung tiap acara yang di adakan, terutama pada acara-acara adat masyarakat sulawesi. Corak-corak yang di pergunakan juga terlihat begitu serasi dengan warna yang di padupadankan, sehingga baik bentuk,warna,garis dan motif kain sutra itu sendiri terlihat begitu selaras.
Nilai Budaya
   Masyarakat sulawesi begitu identik dengan adat mereka,termasuk dalam penggunaan kain sutera itu sendiri yang mereka sebut lippa sabbe’,merupakan hal yang penting,terutama dalam acara-acara adat masyarakat sulawesi.
Nilai Ekonomi
   Keindahan yang di ciptakan oleh kain sutera, dapat menimbulkan banyak keuntungan,terutama di bidang ekonomi, karena pasalnya hasil tenun berupa sutera polos, biasanya dijual seharga Rp 45.000 hingga Rp 75.000 per meter. Sedangkan untuk yang bermotif, harganya lebih mahal. Untuk setelan, seperti setelan sarung, selendang dan baju, harganya mulai dari Rp 400.000 bahkan sampai ratusan juta.

Invitation


Invitation
·         Invitation is a invited or call that use to make someone or more, for attend a agen.
-          Undangan adalah sebuah ajakan yang di gunakan agar seseorang atau lebih menghadiri suatu acara.

·         A good features of invitation :
a.      Load the appropriate information and clear.
b.       Attach a time, place and name of the event
c.        Attach a name that invites
d.      Easily understandable

·         C iri-ciri surat undangan yang baik

a.      Memuat informasi yang tepat dan jelas
b.      Melampirkan waktu, tempat dan nama acara
c.       Melampirkan nama yang mengundang
d.      Mudah dipahami
·       Example  :




Advertisement


ADVERTISEMENT
·         Advertisement is a bargaining or make public to know about some things or service.
-          Iklan adalah suatu penawaran / membuat khalayak mengetahui tentang barang atau jasa yang di `tawarkan.

·         A good feature of the advertisement should have the following criteria:
-              Objective and honest
-             Interesting
-             Short and clear
-             Does not conflict with SARA and other product offensive


·         Ciri-ciri iklan yang baik :
-             Objektif dan jujur
-             Menarik
-             Singkat dan jelas
-             Tidak bertentangan dengan SARA dan menyinggung produk lain.

·            Language advertisement :
-             Easily understood
-             Easy to remember
-             Positive connotation and influence audiences
-             Growing curiosity for the people

·            Bahasa iklan :
-          Mudah dipahami
-          Mudah diingat
-          Berkonotasi positif dan memengaruhi khalayak
-          Menumbuhkan rasa ingin tahu pada khalayak
·         Example :



Sabtu, 31 Maret 2012

Makalah Akibat Tidak Berfungsinya Pengendalian Sosial

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadapan tuhan yang maha Esa, karena berkat Nya-lah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak menemukan kesulitan, hal tersebut disebabkan karena kurangnya ilmu pengetahuan dan kurang optimal dalam memanfaatkan sarana prasarana serta fasilitas yang ada. Namun berkat bimbingan dan bantuan guru saya bisa menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya walaupun banyak kekurangan dalam makalah ini.
Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada para guru dan teman-teman XA yang telah membantu dan memberikan petunjuk hingga selesainya makalah ini.
  Saya menyadari, sebagai siswa belum begitu tahu dan ahli dalam bidang penyusunan makalah ini,serta perlu belajar lebih banyak lagi. Penulis mengharapkan kritik dan sarannya demi sempurnanya makalah ini dan dapat bermanfaat bagi orang banyak.

                                                                                                             
                                                                                                          Belopa, Juni 2011






Akibat Tidak Berfungsinya Lembaga Pengendalian Sosial
Akibat Tidak Berfungsinya Lembaga Pengendalian Sosial di masyarakat antara lain :
·         Tidak adanya kepastian hukum
·         Kepentingan masyarakat sulit untuk dipenuhi
·         Sering terjadi konflik
·         Munculnya komersialisasi hukum, jabatan, dan kekuasaan.
·         Munculnya sindikat-sindikat kejahatan yang mempunyai kepentingan khusus

Macam-macam Kejahatan  atau akibat yang Timbul Karena tidak berfungsinya  Lembaga Pengendalian Sosial  di masyarakat
·         Kejahatan tanpa korban (crimes without victims), anatara lain meliputi perbuatan seperti berjudi, penyalahgunaan obat bius, bermabuk-mabukan dan hubungan sex tidak sah yang dilakukan secara sukarela oleh orang dewasa. Meskipun tidak membawa korban, perbuatan demikian digolongkan sebagai kejahatan karena dianggap sebagai perbuatan tercela oleh masyarakat. Walaupun demikian, ahli sosiologi tersebut mengatakan bahwa perbuatan tersebut kemungkinan membawa korban, misalnya pemabuk yang membawa cedera orang lain dan laki-laki atau pekerja sex sering menularkan penyakit kelamin bahkan AIDS.
·         Kejahatan terorganisasi (organized crime), yaitu komplotan berkesinambungan untuk memperoleh uang atau kekuaan dengan jalan menghindari hukum melalui rasa takut atau korupsi. Monopoli secara tidak sah atas jasa tertentu, pemutaran uang hasil kejahatan dalam bentuk saham, dan penyediaan barang dan jasa secara melanggar hukum.
·         Kejahatan terorganisasi transnasional (transnational organized crime), yaitu kejahatan terorganisasi yang melampaui batas negara yang dilakukan oleh organisasi-organisasi dengan jaringan global. Menurt dokumen kantor PBB untuk Pengendalian Zat dan Pencegahan dan Kejahatan (UNODCCP), kejahatan ini terdiri atas penyelundupan senjata dan mesiu, perdagangan obat terlarang dan bahan nuklir, penggunaan uang hasil ilegal, perdagangan perempuan di untuk tujuan pelacuran, dan penyelundupan pekerja asing ke suatu negara.
·         Kejahatan kerah putih (white colar crime), yaitu suatu konsep yang dilakukan oleh orang terpandang atau orang berstatus tinggi dalam rangka pekerjaanya. Misalnya, penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan dan penipuan.
·         Kejahatan atas nama organisasi formal (corporate crime), yaitu kejahatn yang dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Misalnya, kejahatan oleh perusahaan terhadap karyawan pabrik industri kimia karena tidak memberikan alat pelindungan yang memadai sehingga karyawan menghirup gas beracun yang menyebabkan kesehatan karyawan terganggu.


Upaya-Upaya Mengatasi Kekacauan Yang Timbul Di Masyarakat Akibat Tidak  Berfungsinya Lembaga Pengendalian  Sosial

Dengan tidak berfungsinya lembaga-lembaga pengendalian sosial, maka kehidupan masyarakat akan mengalami kekacauan karena sesungguhnya didalam masyarakat ada rantai sistem penciptaan ketertiban dalam masyarakat itu sendiri.
Oleh karena salah satu sistem tidak berfungsi (lembaga pengendalian sosial), maka akibatnya akan diterima langsung oleh masyarakat berupa kekacauan-kekacauan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dapat dilakukan terapi sosial sebagai berikut :
1.      Memperbaiki perangkat-perangkat umum, seperti  Undang-Undang Dasar, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, dan peraturan-peraturan pelaksana lainnya.
2.      Melakukan revitalisasi aparat penegak hukum mulai dari kepolisian, kejaksaan dan pengadilan. Yang dimaksud dengan revitalisasi yaitu bisa dilakukan dengan penggantian, pembinaan serta pengawasan-pengawasan yang lebih intensif terhadap semua bentuk kegiatan hukum.
3.      Melakukan usaha-usaha pembudayaan tertib sosial yang didalamnya terdapat kepatuhan terhadap norma kesusilaan, kesopanan, adat, norma agama dan norma hukum. Dengan demikian, tertib sosial didalam masyarakat kita berangsur-angsur akan membaik sesuai dengan harapan kita bersama.



Daftar Pustaka

Lingkaran

Lingkaran

               Definisi Lingkaran
Lingkaran adalah suatu garis lengkung yang kedua ujungnya dan semua titik yang terletak pada garis lengkung tersebut mempunyai jarak yang sama jauh terhadap suatu titik tertentu.


Titik PQRS terletak sama jauh terhadap titik O.
Titik O merupakan titik pusat lingkaran.
Panjang garis lengkung yang kedua ujungnya bertemu disebut keliling lingkaran.
Daerah yang terdapat di dalam lingkaran disebut luas lingkaran.

  - Titik P pada lingkaran ini merupakan pusat lingkaran
  - PA, PB, PC dan PD disebut jari-jari atau radius (r)
 - AB adalah garis tengah atau diameter (d) garis lurus yang menghubungkan 2 titik    pada lingkaran dan melalui pusat lingkaran (titik P)


Prisma

Prisma

                                     Definisi Prisma

Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang segi banyak ( segi n ) yang sejajar dan kongruen serta bidang-bidang tegak yang menghubungkan bidang segi banyaktersebut

Prisma diberi nama berdasarkan segi-n pada sisi atas atau sisi alas

Garis t disebut tinggi prisma.
     Unsur-unsur Prisma
Unsur- unsur yang dimiliki oleh suatu prisma :

1.  Titik sudut
2.  Rusuk.
3.  Bidang sisi.  

Ciri-ciri suatu prisma:
1.  Bidang atas dan bidang bawah berbentuk bangun datar
2.  Bidang atas dan bidang bawah sejajar serta kongruen
3.  Mempunyai bidang sisi tegak

     Luas Permukaan Prisma

Luas permukaan prisma = ( 2 x luas alas ) + ( keliling alas x tinggi )

               Volume Prisma
Volum Prisma  = luas alas x tinggi


Trapesium

Trapesium
*     Definisi Trapesium
Trapesium adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang dua diantaranya saling sejajar namun tidak sama panjang.
Trapesium termasuk jenis bangun datar segi empat.
Trapesium yang rusuk ketiganya tegak lurus terhadap rusuk-rusuk sejajar disebut trapesium siku-siku.

*     Jenis-jenis trapesium

Trapesium terdiri dari 3 jenis, yaitu:
*     Trapesium sembarang, yaitu trapesium yang keempat rusuknya tidak sama panjang. Trapesium ini tidak memiliki simetri lipat maupun simetri putar.
*      Trapesium sama kaki, yaitu trapesium yang mempunyai sepasang rusuk yang sama panjang, di samping mempunyai sepasang rusuk yang sejajar. Trapesium ini memiliki satu simetri lipat dan satu simetri putar.
*      Trapesium siku-siku, yaitu trapesium yang mana dua di antara keempat sudutnya merupakan sudut siku-siku. Rusuk-rusuk yang sejajar tegak lurus dengan tinggi trapesium ini.

*     Rumus trapesium

Keliling

                                            K = jumlahdarikeempatsisiyangada

Tau Tau

Tau-Tau


 A.DESKRIPSI
    Saat ini anda pasti mudah menemui boneka kayu berbentuk manusia yang  dilengkapi replika baju di toko-toko cindera mata di Makassar hingga Toraja. Lepas dari fungsi awalnya sebagai salah satu perlengkapan penting tiap upacara pemakaman tradisional suku bangsa Toraja, boneka kayu yang dinamai Tau Tau itu banyak dijual sebagai suvenir. Karena biaya pembuatan yang murah dan caramembuatnya tidak sulit, harga sebuah souvenir Tau Tau hanya berkisar antara Rp15.000,00 hingga Rp30.000,00/buah.
    Tau Tau berasal dari kata Tau yang berarti manusia. Pengulangan kata Tau  mengandung makna menyerupai, jadi Tau Tau secara harafiah berarti orang-orangan. Dalam konteks upacara pemakaman budaya Toraja, Tau Tau bukan merepresentasikan raga si mati, tetapi roh si mati yang tidak ikut mati. Ini merupakan warisan kepercayaan asli bangsa Toraja, Aluk To Dolo yang memercayai adanya dunia lain setelah dunia ini. Tau Tau, yang tinggi aslinya bisa mencapai 1,5 meter, menyimbolkan kehidupan orang yang meninggal itu dalam mengarungi kehidupan berikutnya.
    Tau – tau di buat dari kayu nangka yang kuat dan di kenal awet dan tahan rayap, serta warna kayu nangka semakin lama semakin mirip dengan kulit manusia. Pada saat penebangannya di lakukan secara adat, maka keluarga dari orang yang meninggal harus memotong setidaknya sepuluh ekor Babi. Mata dari Tau – tau terbuat dari tulang dan tanduk kerbau. Tau – tau yang di buat dari kayu nangka melambangkan bahwa orang yang meninggal memiliki status yang paling tinggi, sedangkan jika yang meninggal berasal dari kelas menengah, maka Tau – tau yang di buat untuk orang tersebut harus terbuat dari kayu Randu atau orang Toraja biasa menyebutnya kayu kapok, dan apabila yang meninggal memiliki status sosial terendah maka Tau – tau yang di buat untuknya terbuat dari bilah – bilah bambu yang biasa disebut Tau – tau Lampa
      Sesuai dengan kepercayaan masyarakat Tana Toraja, terutama pemeluk kepercayaan Aluk Todolo yaitu seseorang yang telah meninggal dunia pada akhirnya akan menuju ke suatu tempat yang disebut Poyo (dunia arwah), tempat berkumpulnya semua roh. Namun tidak semua roh akan sampai di dunia arwah, kecuali yang menjalankan upacara adat sesuai dengan status sosialnya semasa hidup, dan Tau – tau yang di buat pada prosesi upacara adat tersebut harus menggunakan bahan sesuai dengan status sosial orang yang meninggal, apabila tidak, maka roh orang tersebut tidak sampai di dunia arwah atau dengan kata lain, rohnya akan tersesat. Oleh karena itu, budaya seperti kesempurnaan upacara adat dan penyediaan Tau – tau sangatlah penting dan harus di jalankan sesuai ketentuan dan pelaksanaanya di langsungkan sebaik mungkin, karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap roh setiap orang yang meninggal.

    Pada dasarnya fungsi Tau – tau adalah sebagai Repasan atau pelengkap upacara adat, namun terkadang juga di gunakan sebagai Cendramata berupa miniatur yang sangat di gemari oleh wisatawan yang berkunjung ke Tana Toraja, namun Tau – tau yang di gunakan sebagai miniatur bukan berasal dari kuburan yang terkadang sebagian orang mengatakan demikian, melainkan diperkecil ukurannya hingga hanya sebesar Wayang golek, yang sengaja di buat sebagai souvenir yang umumnya berbahan baku kayu Randu. Tau – tau ini dibuat tidak mirip dengan siapa – siapa atau tidak menggambarkan wajah seseorang yang telah meninggal, tujuannya sekedar untuk mengingatkan pembelinya akan keeksotisan TanaToraja dan keindahan ritual adatnya. Nilai budaya yang terkandung pada Tau –tau sangatlah kental dan tidak akan mungkin terhapus, selain itu terkandung pula nilai keagamaan.

 B. ANALISIS
   Pada dasarnya Tau-tau digunakan sebagai salah satu perlengkapan penting tiap upacara adat pemakaman suku bangsa Toraja. Tau-tau di buat dengan tujuan agar orang yang meninggal dapat sampai ke dunia arwah,dengan kata lain tidak tersesat ( menurut kepercayaan masyarakat Toraja ).
-      Nilai religi
Di lingkungan masyarakat Toraja tau-tau di anggap sebagai benda sakral yang menggambarkan/melambangkan si mati,sehingga tau-tau di buatkan tempat tersendiri dan di buatkan kerangkeng serta ada petugas yang menjaganya demi keamanan Tau-tau tersebut.
-      Nilai ekonomi
Selain fungsi utamanya sebagai benda penting dalam upacara pemakaman adat masyarakat Toraja, tau-tau juga di buat untuk di jadikan souvenir daerah Toraja,tentunya dengan bentuk yang di perkecil dan tidak mirip dengan siapa-siapa atau tidak menggambarkan wajah orang yang telah meninggal. Tujuannya sekedar untuk mengingatkan pembelinya akan keeksotikan Tana Toraja dan keindahan ritual adatnya. Harga sebuah souvenir Tau-tau hanya berkisar antara 15.000 hingga 30.000, hal itu di karnakan biaya pembuatannya yang murah dan cara membuatnya tidak sulit.
-      Nilai sosial
Tau-tau adalah budaya bangsa Toraja dari zaman dahulu dan merupakan gambaran seni bangsa Toraja itu sendiri, di samping sebagai wujud penghormatan mereka kepada si mati, maka dari itu upacara adat pemakan bangsa Toraja di lakukan sebaik mungkin.
-      Nilai artistik
Keunikan,keindahan tersendiri serta ketertarikan para wisatawan terhadap Tau-tau mengundang ide  untuk membuatnya dalam bentuk yang di perkecil dan menjadikannya sebagai souvenir daerah Toraja yang justru menambah keeksotikan Tana Toraja , di samping fungsi utamanya sebagai salah satu perlengkapan penting tiap upacara adat pemakaman suku bangsa Toraja.

Kapal Phinisi


Kapal PINISHI

                        
 A.DESKRIPSI
    Pinisi adalah kapal layar tradisional khas asal Indonesia, yang berasal dari Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan. Kapal ini umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar, yaitu tiga di ujung depan, dua di depan, dan dua di belakang; umumnya digunakan untuk pengangkutan barang antar pulau. Pinisi adalah sebuah kapal layar yang menggunakan jenis layar sekunar dengan dua tiang dengan tujuh helai layar yang mempunyai makna bahwa nenek moyang bangsa Indonesia mampu mengharungi tujuh samudera besar di dunia.
    PHINISI adalah juga jenis kapal kayu tradisional masyarakat Bugis-Makassar. Pembuatannya unik. Perahu-perahu dari tangan para ahli itu memiliki keseimbangan yang sempurna kendati diciptakan dengan mengandalkan naluri dan tanpa alat modern. Phinisi memang sarat dengan falsafah hidup tradisional suku Bugis-Makassar.
   Phinisi memiliki peran penting dalam sejarah masyarakat Nusantara. Kapal inilah yang digunakan para pelaut dulu kala untuk mengarung samudra menjelajah dunia. Kini, salah satu karya para ahli perahu di Bontobahari itu menjadi koleksi Museum Kota Paris.
   Di dunia internasional, perahu Phinisi baru dikenal sejak 1906 silam. Perahu itu adalah bentuk termodern dari kapal tradisional orang Bugis-Makassar yang telah mengalami proses evolusi panjang. Kapal itu dibuat sebagai perahu layar dengan dua tiang dan tujuh hingga delapan helai layar. Pada umumnya perahu ini berukuran kecil dengan daya muat antara 20 hingga 30 ton dan panjang antara 10 hingga 15 meter. Hampir keseluruhan pembuatan perahu dilakukan dengan teknik-teknik sederhana dan mengunakan tenaga mesin yang sangat minim.
   Sekarang Kita flashback ke awal sejarah adanya perahu phinisi
Di ujung selatan pulau Sulawesi, masyarakat setempat membangun sebuah tradisi bahari selama ratusan tahun. Cerita-cerita tentang keperkasaan para pelaut Bugis, Makassar, Mandar, dan Konjo telah menjadi buah bibir hingga ke pelosok negeri nun jauh di seberang lautan. Keindahan dan kekokohan perahunya dalam menghadapi keganasan ombak lautan, telah melahirkan cerita-cerita kepahlawanan yang mengagumkan.
   Tidak banyak orang yang tahu, kalau kapal phinisi itu adalah kapal dari kayu yang dirakit dan didesain di sebuah desa terpencil di Tanjung Bira Kecamatam Bira Kabupaten Bulukumba, atau sekitar 200 km arah utara Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
   Phinisi kini bukan lagi kapal barang tetapi sudah menjadi kapal wisata dan sekaligus menjadi rebutan sejumlah pengusaha di dunia yang bergerak bidang parawisata dan restoran laut.
 B.ANALISIS
   Phinisi merupakan kapal layar asli indonesia khas daerah sulawesi, yang memiliki banyak kegunaan di samping bentuknya yang terlihat indah.
 Nilai Artistik
    Unsur-unsur yang terkandung di dalam kapal pinisi terlihat begitu menyatu, sehingga menciptakan satu kesatuan yang indah. Mulai dari bentuk, warna tekstur dan cara pembuatannya sendiri telah menciptakan nilai artistik tinggi.
 Nilai Budaya
 
   Sebagai salah satu identitas Orang Bugis, Pinisi mencerminkan tentang budaya orang bugis yang tidak pernah usang di makan zaman.
 Nilai Ekonomi
   Oleh karna nilai artistik yang tinggi, serta waktu pembuatanya yang sangat lama, maka tak heran jika harga satu buah kapal Phinisi bisa mencapai miliaran rupiah bahkan sekarang Phinisi kini bukan lagi kapal barang tetapi sudah menjadi kapal wisata dan sekaligus menjadi rebutan sejumlah pengusaha di dunia yang bergerak bidang parawisata dan restoran laut.

Kain Sutra


Kain Sutra


A.  DESKRIPSI

   Produksi sarung sutera yang dalam bahasa Bugis-Makassarnya lipa sabbe, dipasok dari empat daerah masing-masing Majene, Polewali, Wajo dan Soppeng. Namun yang lebih terkenal baik dalam skala lokal maupun nasional, bahkan mancanegara adalah sarung sutera dari Kabupaten Wajo. Pasalnya, baik corak maupun kualitasnya memiliki keunggulan yang lebih dibanding produksi daerah lainnya.

Masyarakat Wajo yang terletak di pesisir Teluk Bone, telah mengembangkan tenun sutera secara turun-temurun. Tak mengherankan bila sutera menjadi slogan dan motivasi bagi masyarakat Wajo, yang berarti sejahtera, ulet, tenteram, ramah dan aman. Puncak kejayaan produksi sutera daerah ini dimulai sejak tahun 1970 hingga 1983.

ProsesPembuatan
 
   Proses pembuatan kain sutera alam sendiri, umumnya memakan waktu selama sebulan, mulai dari pemintalan benang sampai menjadi sarung atau produk tenun lainnya. Benang dari ulat sutera setelah dipintal, direndam dalam air mendidih selama 15 menit hingga warnanya putih bersih. Hal itu dimaksudkan agar bulu-bulu benang menjadi rapat, menghilangkan kotoran benang sekaligus membuka serat benang.

  Selanjutnya, benang itu dicelupkan ke cairan pewarna, sesuai warna yang diinginkan. Terkadang proses pencelupan harus dilakukan berulang-ulang dan mencampur-campur beberapa warna untuk mendapatkan hasil pewarnaan yang baik. Lalu benang yang sudah diwarnai itu, diangin-anginkan dan tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung.
Proses tersebut tidak berhenti sampai di situ, karena masih ada proses lanjutan yakni memberi kanji agar benang menjadi licin dan tidak berbulu saat ditenun. Belum lagi harus memasukkan helai-helai benang pada alat serupa sisir. Pengaturan ini biasanya harus dilakukan sedemikian rupa sesuai corak dan warna kain yang diinginkan. Setelah itu proses menenun yang sebenar-benarnya barulah dimulai.

   Hasil tenun berupa sutera polos, biasanya dijual seharga Rp 45.000 hingga Rp 75.000 per meter. Sedangkan untuk yang bermotif, harganya lebih mahal. Untuk setelan, seperti setelan sarung, selendang dan baju, harganya mulai dari Rp 400.000 hingga jutaan. Sedang harga setelan jas, tentu lebih mahal lagi, karena biasanya benang untuk jas digandakan hingga empat kali.

   Selembar sarung sutera bisa memberikan keuntungan bersih antara Rp 20.000 hingga ratusan ribu rupiah. Dengan rata-rata proses penenunan yang dilakukan per orang selama tiga hari untuk menghasilkan selembar sarung sutera, maka dalam sebulan bisa menghasilkan sepuluh lembar sarung khas daerah ini.

   Dibanding dengan kain lainnya, kain sutera asli memiliki keunggulan tersendiri, karena bisa bertahan sampai puluhan tahun. Maka tidak salah, jika sarung sutera sering dijadikan cenderamata khas, khususnya bagi pejabat-pejabat di Sulsel saat menerima tamu penting baik dari dalam maupun luar negeri.
B.ANALISIS
   Kain sutera merupakan salah satu cerminan adat masyarakat sulawesi, yang sering di gunakan sebagai salah satu pelengkap acara,terutama dalam acara-acara adat masyarakat sulawesi.
   Nilai artistik
   Dalam adat masyarakat sulawesi, kain sutra termasuk salah satu faktor yang mendukung tiap acara yang di adakan, terutama pada acara-acara adat masyarakat sulawesi. Corak-corak yang di pergunakan juga terlihat begitu serasi dengan warna yang di padupadankan, sehingga baik bentuk,warna,garis dan motif kain sutra itu sendiri terlihat begitu selaras.
Nilai Budaya
   Masyarakat sulawesi begitu identik dengan adat mereka,termasuk dalam penggunaan kain sutera itu sendiri yang mereka sebut lippa sabbe’,merupakan hal yang penting,terutama dalam acara-acara adat masyarakat sulawesi.
Nilai Ekonomi
   Keindahan yang di ciptakan oleh kain sutera, dapat menimbulkan banyak keuntungan,terutama di bidang ekonomi, karena pasalnya hasil tenun berupa sutera polos, biasanya dijual seharga Rp 45.000 hingga Rp 75.000 per meter. Sedangkan untuk yang bermotif, harganya lebih mahal. Untuk setelan, seperti setelan sarung, selendang dan baju, harganya mulai dari Rp 400.000 bahkan sampai ratusan juta.

Invitation


Invitation
·         Invitation is a invited or call that use to make someone or more, for attend a agen.
-          Undangan adalah sebuah ajakan yang di gunakan agar seseorang atau lebih menghadiri suatu acara.

·         A good features of invitation :
a.      Load the appropriate information and clear.
b.       Attach a time, place and name of the event
c.        Attach a name that invites
d.      Easily understandable

·         C iri-ciri surat undangan yang baik

a.      Memuat informasi yang tepat dan jelas
b.      Melampirkan waktu, tempat dan nama acara
c.       Melampirkan nama yang mengundang
d.      Mudah dipahami
·       Example  :




Advertisement


ADVERTISEMENT
·         Advertisement is a bargaining or make public to know about some things or service.
-          Iklan adalah suatu penawaran / membuat khalayak mengetahui tentang barang atau jasa yang di `tawarkan.

·         A good feature of the advertisement should have the following criteria:
-              Objective and honest
-             Interesting
-             Short and clear
-             Does not conflict with SARA and other product offensive


·         Ciri-ciri iklan yang baik :
-             Objektif dan jujur
-             Menarik
-             Singkat dan jelas
-             Tidak bertentangan dengan SARA dan menyinggung produk lain.

·            Language advertisement :
-             Easily understood
-             Easy to remember
-             Positive connotation and influence audiences
-             Growing curiosity for the people

·            Bahasa iklan :
-          Mudah dipahami
-          Mudah diingat
-          Berkonotasi positif dan memengaruhi khalayak
-          Menumbuhkan rasa ingin tahu pada khalayak
·         Example :